Pages

Jumat, 02 Maret 2012

10 PESAWAT TEMPUR TERBAIK SEPANJANG MASA

10. F-22 RAPTOR




Manufacturer: Lockheed Martin
Power Plant: Pratt & Whitney F-119 PW-100
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20mm cannon, six AMRAAM and two AIM-9 Sidewinder missiles
Karena hampir tak kelihatan ke radar dan kelengkapan dari persenjataan F-22 Raptor, merupakan pesawat tempur USA generasi ke-empat, dengan inovasi yang hebat dan sangat ditakuti. Namun, semua dibarengi oleh biaya produksi yang sebanding dengan dari F-15 dan F-16. Dengan itu, untuk kadar mematikan, produktivitas, Raptor membuat skor yang cukup baik, menempatkan pada peringkat ke-10 pada daftar kita.
9. SEA HARRIER FA2

Manufacturer: British Aerospace
Power Plant: Rolls Royce Pegasus mk 104 or 106 turbofan
Top Speed: 736 mph
Armament: Two 30-mm Aden cannon, plus two AMRAAM and four Sidewinder missiles, two Harpoon or Sea Eagle anti-ship missiles
Dengan kemampuan lebih dalam hal strategi, dapat muncul dari tempat tak diduga, SEA Harrier patut mendapatkan satu peringkat untuk yang ditakuti. Desain unik dan sederhana untuk menghasilkan menjadi pelapis serangan udara baik. Meski mematikan, kecepatan manuver yang rendah dan tidak mampu terbang tinggi membuatny dapat diserang oleh pasukan darat. Meskipun demikian pesawat terbang yang telah dihapus dari operasi frontline ini masih patut mendapatkan satu tempat ke-9.
8. Sopwith Camel

Manufacturer: Sopwith Aviation Company
Power Plant: Clerget rotary engine
Top Speed: 112 mph
Armament: Two Vickers .303 machine guns
Tercatat sepanjang operasionalny paling tidak telah menjatuhkan 1,200 pesawat terbang musuh, Sopwith Camel berhak dimasukkan ke salah satu terbaik fighter sepanjang masa. Desain yang solid, kurang menarik sih, namun semua orang setuju bahwa layak mendapat gelar fighter terbaik sepanjang masa.
7. Me 262 Schwalbe 

Manufacturer: Messerschmitt
Power Plant: Two Junkers Juno 004s
Top Speed: 540 mph
Armament: Four 30mm MK-108 cannons
Untuk hal inovasi meraih skor mutlak. Menjadi yang pertama untuk jenisny, Me 262 terinspirasi dari ketakutan dan kekaguman, membuatnya menjadi salah satu yang paling ditakuti.
Bagaimanapun, karena pesawat terbang sulit dibuat dan ini yang terkenal adalah mesin bermasalah, produksi pesawat ini sangat sedikit, sepanjang sejarah, pesawat ini hanya beroperasi selama dua tahun. Meskipun demikian, me 262 tetap berada di dalam buku rekor seperti menjadi jet fighter sejati pertama sepenuhnya beroperasi menjadi satu legenda aviasi dan fighter terbaik sepanjang masa.
6. Supermarine Spitfire

Manufacturer: Supermarine Aviation Works
Power Plant: Rolls-Royce Merlin V-12 piston engine
Top Speed: 369 mph
Armament: Eight Browning .303 machine guns; later version, four 20mm cannon
Digunakan di semua kawasan Britania semasa konflik sepanjang Perang Dunia II, Spitfire menjadi simbol dari era kemenangan Inggris.
5 & 4. MiG 15 & F-86 Sabre lawan yang sepadan

MiG 15
Manufacturer: Mikoyan Gurevich Design Bureau
Power Plant: Klimov VK-1 turbojet
Top Speed: 668 mph
Armament: One 37mm N-37 cannon and two 23mm NR-23 cannon
F-86 Sabre
Manufacturer: North American
Power Plant: General Electric J47 engine
Top Speed: 685 mph
Armament: Six .50-caliber machine guns and eight 5-inch rockets
Dibandingkan dengan fighter sekarang, keduanya memang kurang hebat dan primitif namun beberapa dari unit ini telah melaksakan tugasny dengan sangat baik. Kedua F-86 Sabre dan MiG 15 adalah pesawat terbang yang diciptakan pada saat yang tepat sepanjang riwayat aviasi.
Keduanya didesain mencotek sayap sapu khas Jerman dan desain mesin dari Britania, sehingga untuk inovasi MiG dan Sabre dianggap seimbang.Keduany diproduksi dengan jumlah yang sangat banyak, tapi MiG selangkah di depan untuk kategori produktivitas karena desain yang lebih sederhana. Keduany memiliki catatan terbang yang mirip. Hasil? Mereka adalah tidak dapat dipisahkan: MiG 15 dan f - 86 imbang untuk tempat ke-5 ke-4.
3. F-4 Phantom

Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two J79 Spey turbojet afterburning engines
Top Speed: 1,485 mph
Armament: Four AIM 7 Sparrow and four AIM 9 Sidewinder missiles.
Diproduksi dengan jumlah banyak, F-4 Phantom memiliki sejarah operasi yang sangat baik. Tapi pesawat terbang ini patut mendapatkan tempat ketiga dalam hal kecepatan, masa pakai lama dan mematikan.
Phantom adalah basis pengujian untuk teknologi misil; dan pesawat ini memegang rekor sebanyak 5 kali untuk kecepatan untuk selama 13 tahun sebelum dikalahkan oleh fighter yang menempati urutan No. 2 dari daftar top 10 teratas.
2. F-15C Eagle

Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two Pratt & Whitney F-100-PW-100 afterburning turbofans
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20-mm cannon, four AIM-7F Sparrow and four AIM-9L Sidewinder missiles
Tak ada fighter lain dalam sejarah yang bisa mendekati kemampuan jenis Eagle. F-15 jauh lebih baik dari F-4 untuk akselerasi, manuver, dan handling.
Fakta, reputasi dari F-15 selama beroperasi di Operasi Pembebasan di Irak, Angkatan udara Saddam Hussein menolak mengudara. Mereka tahu F-15 akan dengan mudah menghancurkan mereka dalam sekejap di udara.
1. P-51D Mustang

Manufacturer: North American Aviation
Power Plant: 1600 hp Packard-built Merlin 61 piston engine
Top Speed: 437 mph
Armament: Six wing-mounted .50-caliber machine guns
Dilengkapi dengan tangki eksternal memungkinkan Mustang terbang hingga sejauh 2.000 mil, membuatnya menjadi satu-satunya fighter yang mampu melindungi pesawat bomber sekutu untuk serangan jarak jauh. Mustang melaksanakan tugasnya dengan sangat baik pada kemunculanny tahun 1944, Tingkat kecelakaan dan kematian bisa dikurangi hingga 75%. Pada kenyataan, P51S Amerika menghancurkan hampir 5,000 pesawat terbang musuh di Eropa ini membuatny menjadi fighter US yang memiliki skor terbanyak dalam operasi di Eropa

KAMPUNG WARNA-WARNI MELAYU DI AFRIKA

Di abad 17, ketika kompeni menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara, pengasingan orang-orang yang menjadi tahanan politik dan budak hingga nun jauh ke benua hitam, Afrika.

Orang-orang buangan tersebut ditempatkan di Bo-Kaap, sebuah kawasan di Cape Town, Afrika Selatan. Dari generasi ke generasi, mereka beranak-pinak dan akhirnya membentuk perkampungan melayu. Secara tak sengaja pula, pembuangan tersebut akhirnya menjadi penyebab menyebarnya agama Islam di Tanjung Harapan.

Menurut data, populasi muslim di Afrika Selatan kini mencapai 1,5% dari total 44 juta penduduk yang ada.

Rumah-rumah di Bo-Kaap bercorak khas, paduan antara gaya Timur dan neoklasik. Jalan-jalannya masih buatan batu asli dari abad ke-17, ditambah cat rumah yang warna-warni sehingga menambah keunikan kota ini. Pemukiman yang unik itu dikenal sebagai Kampung Melayu atau The Malay Quarter.

Penduduknya kebanyakan keturunan pendatang dari Indonesia, yang tiba di Benua Afrika 300 tahun silam.

Sepintas, orang tak akan yakin mereka keturunan Melayu. Nama panggilannya memang nama-nama islami khas Melayu, tapi nama keluarganya Barat, akibat peraturan dua abad lalu yang mengharuskan mereka memiliki nama yang mudah diucapkan penjajah Belanda. Lagi pula, mereka tidak berbahasa Melayu, tetapi Inggris dan Afrikaans, sejenis bahasa Belanda. Hanya beberapa kata Melayu saja yang masih terselip dalam bahasa mereka.

Menurut ahli-ahli sejarah, orang Indonesia pertama yang tiba di Afrika Selatan terdiri atas budak-budak atau pekerja paksa yang diangkut ke sana oleh pemerintah Hindia Belanda. Menurut arsip museum di Bo-Kaap, selama periode 1652 sampai 1808 tercatat 4.890 budak yang tiba di Cape Town, di antaranya 1.033 berasal dari Indonesia.

Terdapat sebelas masjid di Bo-Kaap. Yang tertua ialah Masjid Auwal yang dibangun pada tahun 1798. Masjid ini sekaligus sebagai simbol pengakuan Islam serta eksistensi muslim di Afrika Selatan. Dari masjid ini pula ajaran madzhab Syafiiyah mulai disebarkan. Seperti halnya mayoritas muslim Indonesia, di Afrika Selatan pun mayoritas warga muslim mempraktikkan Islam sesuai madzhab imam Syafii.

Hal yang menonjol lagi adalah bahwa di tempat ini, walaupun bukan negara muslim, namun kebebasan beragama begitu tinggi. Kaum laki-laki muslim mayoritas mengenakan baju gamis dan memelihara jenggot. Sementara kaum perempuannya, mengenakan abaya dan ada juga yang memakai hijab atau burqa sebagai penutup wajah. Mereka dengan leluasa bekerja dengan pakaian dan atribut seperti itu.

MP7 AND SHOTGUN

Heckler - Koch HK MP7A1 submachine gun / personal defense weapon (PDW) (Germany)

HK MP7A1 submachine gun / personal defense weapon in standard configuration,with shoulder stock and foregrip in firing position, and with collimating sightinstalled on top rail.
 HK MP7A1 submachine gun / personal defense weapon in standard configuration,with shoulder stock and foregrip in firing position, and with collimating sightinstalled on top rail.

HK MP7A1 submachine gun / personal defense weapon with extended 40-roundmagazine and a number of extras, including night sight, flashlight and silencer.
 HK MP7A1 submachine gun / personal defense weapon with extended 40-roundmagazine and a number of extras, including night sight, flashlight and silencer.

Characteristics

Caliber: 4.6x30mm HK
Weight: 1.5 kg empty
Length (stock closed/open): 340 / 540 mm
Barrel length: 180 mm
Rate of fire: 950 rounds per minute
Magazine capacity: 20 or 40 rounds
Effective range: 150-200 meters

The HK MP7 Personal Defense Weapon (PDW) is a member of a relatively new class of small arms, called Personal Defense Weapons (PDW; such specialized weapons are build since the start ofWW2). The PDW are intended, as name implies, to be a defensive sidearm for second-line troops, vehicle crews and other military personnel who normally not issued with assault rifles. Previously, these troops were issued with pistols or submachine guns, but proliferation of bodyarmor in recent years made those guns ineffective. The first firearm, intended as"the new age PDW" and offered in that class was Belgian-made FNP90, and it had special low-impulse, high-velocity ammunition, capable of penetration of current military bodyarmor and helmets at ranges of 100 meters and beyond, while being much smaller and lighter, than assault rifle. The HK MP7, originally known simply as HK PDW, is another entry in the PDW class, and thus is a direct rival to FN P90.
The HK MP7, first announced in 2000, entered production in 2001 and, by early2007, is officially adopted by German military, as well as some German special police units, such as KSK, and also offered for export sales.The British Military Police issues HK MP7A1 to its personnel since 2005, and itis believed that some South Korean special forces also use MP7A1.
The HK MP7 submachine gun / personal defense weapon has layout of a typical compact submachine gun (or a large pistol), with magazine being inserted into pistol grip, with folding forward grip and telescoped buttstock. The action of the MP7A1 is somewhat unusual for weapon of such small size, since it is gas operated, rotating bolt design, which strongly resembles the action of the  HK G36 assault rifle, suitably scaled down. The ambidextrous fire mode selector/safety switch allows for semi-auto and full-auto modes. MP7A1it designed to fire special, high velocity ammunition, 4.6x30mm, that looks like scaled down rifle round. That ammunition is unique to the MP7 and another HK weapon, the HK UCP / P46pistol
 The receiver of MP7A1, along with integral pistol grip, is made from the polymer with steel reinforcements.Top side of the receiver hosts a Picatinny-type accessory rail for sight mountings.Standard sighting equipment is usually a set of low-profile open sights on quick-detachable mounts, plus a collimating (red-dot) sight Additional rails can be installed on either side of receiver, next to its frontend.  The MP7A1 could be fired single-handedly, or using both hands, either like the pistol or using a front grip. Telescopic buttstock can be extended to give additional stability. With buttstock and front grip are collapsed, the MP7 can be carried like any big pistol in the special holster, and can be effectively used in close combat.
The 4.6x30mm ammunition is loaded with pointed all-steel bullets with brass jacket. Bullet weight is 1.6gram (25 grains) and the muzzle velocity is 725 m/s (ca. 2400 fps). Manufacturer claims the 100% penetration of the CRISAT bodyarmor (1.6mm of Titanium plus 20 layers of Kevlar) at the distance of 200 meters.Other types of ammunition, including tracer, frangible, spoon-tip(rapid-tumbling for use against unarmored human targets), blank and trill(inert) also available for MP7A1; ammunition is currently manufactured in UK by BAE Systems / Radway Green plant.


Pump action shotguns


Winchester model 1897 trench-gun, widely used by US troops during the 1st World War

Pump action means, that for each shot shooter cycles the handguard back and forward (in some guns, such as Russian RMB-93 or S. African Neostead - forward then back). This movement removes the used shell, cocks the action and chambers the new shell. This design is little slower than semi-auto, but offers greater flexibility in shotshells selection, allowing mixing of the different types of loads and usage of low-power or unreliable loads. This feature especially useful for police and home defense usage, since the pump-action shotguns can fire low-powered less-lethal ammunition (with tear gas or rubber buckshot).

Remington 870 pump action shotgun in the Tactical configuration

Mossberg 500

Semi-automatic shotguns


Remington model 11

Semi-automatic shotguns can use several different actions - inertia recoil (Benelli), gas (Russian AK-47-derived Saiga-12 and Italian Franchi SPAS-15), barrel recoil (Browning designed Auto-5 and Remington 11). Semi-autos usually have less recoil (especially gas-operated ones), and higher rate of fire, but somewhat more sensitive to the loads selection. The greater firepower, offered by semi-automatic shotguns, is especially useful for military applications, where short-range encounters are usually very rapid, and the amount of firepower used in a short period of time is essential to win the scenario and save one's life.

Saiga-12K semi-automatic shotgun, based on the modified AK-47 action, features a detachable box magazine and a folding butt, making it a very effective combat weapon

To use advantages of both pump and semi-auto designs, some manufacturers designed select-action shotguns, where user may select the action style with just turn of the lever or so. Such shotguns are Franchi SPAS15, or Benelli M3S90, for example. The disadvantages of those selective systems are somewhat increased weight and greater unit price.

Online Store

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More